MARI HIDUP SEHAT

selamat bergabung dengan blog kami dengan segala informasi dan komunikasi bermanfaat, mari kita bangun indonesia sehat dengan menjadikan diri kita sehat terlebih dahulu

Rabu, 21 Desember 2011

Seberapa jauh kita bersyukur..????

Ya, saya menamakan coretan ini adalah seberapa jauh kita bersyukur.....
Saya adalah dosen mata kuliah KDPK (Ketrampilan Dasar praktik Klinik) disalah satu perguruan tinggi Swasta, dalam mata kuliah ini saya mengajar juga belajar.
Belajar..... ya saya mencoba belajar dari apa yang dialami oleh mahasiswa saya sebut saja namanya " CANTIK "

Dalam salah satu pokok bahasan mata kuliah ini membahas tentang menangani pasien yang kehilangan, agar lebih menarik dalam membahas materi tersebut saya meminta mahasiswa untuk menceritakan pengalaman mereka saat kehilangan (keilangan apapun bentuknya). Dari sekian tumpukan kertas tentang cerita kehilangan ada satu cerita yang membuat saya sadar bahwa jauh di luar sana masih ada orang yang lebih menderita tapi tetap kuat.

(Tanpa mengedit apa yang dia tulis) mari kita renungi kisah si CANTIK, " beberapa tahun yang lalu aku kehilangan seseorang yang sangat amat berarti buatku. Beliau adalah sesosok ayah yang sangat bijaksana. Tepatnya ketika aku kelas 2 SMP, Beliau sangat berarti bagi hidupku. Aku sempat tidak percaya kalu ayah akan meninggalkanku secepat ini. aku pun sempat berfikir beliau akan bangkit dari kuburnya dan mememlukku kembali.
entah kenapa aku berfikir seperti itu, apa mungkin karena terbawa sinetron atau gejolak jiwaku. Aku sering marah tanpa sebab dan menangis ketika tiba-tiba bayangan ayah ada dibenakku. Tanpa ayah aku sempat putus sekolah sampai SMP. Tapi dibenakku berfikir apa yang diinginkan ayahku adalah kebahagiaan ku dan menginginkanku menuntut ilmu, dari situlah aku pun tergerah untuk mencari uang sambil melanjutkan sekolah. Namun saat aku merasa lelah menjalani semua ini dan ingat rasa sakitnya kehilangan ayah rasanya aku ingin mati saja dan bertemu Beliau.
Seiring berjalannya waktu aku bisa menerima walau terkadang masih teringat Beliau akupun menangis. Dan dengan semangat dan motivasi dari Alm. Ayah aku kuat menjalani semua ini.
Mungkin ini perjalannan hidupku, saat ini aku diangkat oleh salah satun keluarga dan menyekolahkan ku hingga kuliah saat ini namun aku harus berpisah dari ibu ku.
demi cita-cita orang tua ku akupun ingin menunjukkan bahwa aku harus berjuang untuk menembus impian ku dan harapan orang tua ku "


itulah kisah inspiratif dari salah satu mahasiswa saya, memang saya sendiri tidak begitu paham ukuran rasa bersyukur itu yang bagaimana. Karena memang tidak bisa di pungkiri seseorang yang kehilangan sesuatu yang berharga pasti mengalami hal pengingkaran, marah, tawar menawar, depresi, hingga penerimaan terhadap apa yang terjadi pada diri kita. OK, setlelah membaca kisah ini selanjutnya terserah anda bagaimana menyikapi apa yang terjadi dalam hidup kita.........

Terima kasih