MARI HIDUP SEHAT

selamat bergabung dengan blog kami dengan segala informasi dan komunikasi bermanfaat, mari kita bangun indonesia sehat dengan menjadikan diri kita sehat terlebih dahulu

Minggu, 04 September 2011

PANGGUL

PANGGUL WANITA

Panggul terdiri atas dua, yaitu panggul besar dan panggul kecil. Dalam ilmu kebidanan yang dimaksud dengan panggul adalah panggul kecil.

A. Panggul terdiri atas

  1. Bagian keras yang dibentuk oleh tulang
  2. Bagian yang lunak dibentuk oleh otot – otot dan ligamentum

B. Bagian Keras Panggul

Tulang panggul terdiri atas empat tulang :

  1. 2 tulang pangkal paha (ossa coxae)
  2. 1 tulang kelangkang (os sacrum)
  3. 1 tulang tungging (os coccygis)

C. Tulang pangkal paha (ossa coxae) terdiri dari

  1. Tulang usus (os ilium)

a. Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.

b. Bagian atas merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut crista iliaca.

c. Ujung depan maupun belakang dari crista iliaca menonjol disebut spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior.

d. Sedikit dibawah spina iliaca anterior superior terdapat tonjolan tulang lagi ialah spina iliaca anterior inferior, sedangkan sebelah bawah spina iliaca posterior superior terdapat spina iliaca posterior inferior.

e. Dibawah spina iliaca posterior inferior terdapat tekik (lekuk) yang disebut incisura ischiadica mayor.

f. Pada os ilium terdapat lajur ialah linea innominata (linea terminalis) yang menjadi batas antara panggul besar dan panggul kecil

  1. Tulang duduk (os ischium)

a. Terdapat sebelah bawah dari tulang usus

b. Pinggir belakang berduri disebut Spina Ischiadica

c. Dibawah spina ischiadica terdapat incisura ischiadica minor. Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk dan disebut tuber ischiadicum.

  1. Tulang kemaluan (os pubis)

a. Terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk, tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen obturatorium.

b. Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut rasmus superior ossis pubis.

c. Sedangkan yang berhubungan dengan tulang duduk disebut rasmus inferior ossis pubis.

d. Rasmus inferior kiri dan kanan membentuk arcus pubis.

D. Tulang kelangkang (os sacrum)

  1. Berbentuk segitiga
  2. Melebar diatas dan meruncing kebawah
  3. Terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha
  4. Terdiri dari 5 ruas tulang bersenyawa
  5. Permukaan depannya cekung dari atas kebawah maupun dari samping ke samping
  6. Kiri dan kanan dari garis tengah nampak lima buah lobang disebut foramina sacralia anteriora.
  7. Lubang ini dilalui urat –urat syaraf yang akan membentuk flexus dan pembuluh darah kecil
  8. Flexus sacralis ini melayani tungkai, oleh karena itu kadang-kadang penderita merasa nyeri atau kejang di kaki, kalau flexus sacralis ini tertekan pada waktu kepala turun ke dalam rongga panggul.
  9. Permukaan belakang tulang kelangkang gembung dan kasar. Di garis tengahnya terdapat deretan duri disebut crista sacralis
  10. Ke atas tulang kelangkang berhubungan dengan ruas ke 5 tulang pinggang
  11. Bagian atas dari sacrum yang mengadakan perhubungan ini menonjol ke depan disebut promontorium.

E. Tulang tungging (os coxigis)

  1. Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas bersatu
  2. Pada persalinan ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar

F. Ruang Panggul (Pelvis Cavity)

  1. Pelvis major (false pelvis)
  2. Pelvis minor (true pelvis)

Pevis major terletak di atas linea terminalis yang di bawah disebut pelvis minor.

G. Pintu Panggul

  1. Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium, linea inominata dan pinggir atas symphisis.

Pintu atas panggul adalah batas atas dari panggul kecil bentuknya bulat oval. Batasanya ialah promontorium, sayap sacrum, linea innominata, ramus superior ossis pubis, dan pinggir atas symphysis.

Tiga ukuran yang ditentukan dari PAP :

a. Ukuran muka belakang (diameter antero posterior conjugate vera)

Ø Konjugata vera diukur dari promontorium ke pinggir atas symphysis dengan ukuran 11 cm.

Ø Conjugata obsterica diukur dari promontorium ke symphysis beberapa mm di bawah pinggir atas symphysis. (ukuran terpendek)

Ø Conjugata diagonalis diukur dari promontorium ke pinggir bawah symphysis. Diukur dengan jari yang melakukan pemeriksaan dalam.

Kalau panggul sempit, konjugata vera dapat diperhitungkan dengan mengurangi conjugate diagonalis dengan 1½ - 2 cm (CV = CD - 1½)

Pada panggul normal jari tak cukup panjang untuk mencari promontorium.

b. Ukuran melintang (diameter tranversa)

Adalah ukuran terbesar antara linea inominata diambil tegak lurus pada konjugata vera 12,5 cm – 13,5 cm.

c. Kedua ukuran serong (diameter obliqua)

Dari articulation sacro iliaca ke tuberculum pubicum dari belahan panggul yang bertentangan dengan ukuran 13 cm.

  1. Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet

Adalah bidang dengan ukuran-ukuran yang terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan symphysis, pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II & III. Ukuran muka belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. karena tidak ada ukuran yang kecil, bidang ini tak menimbulkan kesukaran dalam persalinan

  1. Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet

Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama ialah garis yang menghubungkan kedua tuber ichiadicum kiri dan kanan.

Puncak dari segitiga yang belakang adalah os sacrum, sisinya adalah ligamentum tuberosum kiri dan kanan.

  1. Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan outlet.

Bidang dengan ukuran-ukuran yang terkecil. Bidang ini terdapat setinggi pinggir bawah symphysis kedua spina ischiadica dan memotong sacrum ± 1 – 2 cm di atas ujung sacrum.

Ukuran muka belakang 11,5 cm, ukuran melintang 10 cm, dan diameter sagitalis posterior ialah dari sacrum ke pertengahan antara spinae ischadicae 5 cm

H. Inklinasi panggul / miring panggul

yaitu sudut antara pintu atas panggul dengan bidang sejajar tanah, pada wanita yang berdiri sudut ini 55 derajad

I. Menentukan ukuran panggul Ukuran panggul dapat ditentukan secara:

  1. Klinik (pelvimetri klinik)
  2. Rontgen pelvimetri

Pelvimetri Klinik

Pintu atas panggul

Ukuran terpenting dari pintu atas panggul adalah konjugata vera yang dapat diukur secara tidak langsung yaitu dengan mengukur konjugata diagonalis dengan pemeriksaan dalam : 1,5 – 2 cm (CV = CD – 1,5)

Pada panggul yang normal promontorium tidak dapat diraba dengan pemeriksaan dalam karena konjugata diagonalis cukup panjang. Sedangkan pada panggul yang sempit promotorium dapat diraba

Pintu atas panggul dianggap normal bila:

  1. CD > 11,5 cm
  2. Multigravida dengan riwayat obstetric yang baik
  3. Pada primigravida setelah kehamilan 36 minggu, kepala sudah masuk pintu atas panggul

Ukuran terbesar kepala sudah melewati pintu atas panggul

  1. Pemeriksaan luar: Leopold IV divergen
  2. Pemeriksaan dalam:

Jarak bidang pintu atas panggul sampai spina iskhiadika adalah 5 cm, jarak bidang biparietal adalah 3-4 cm. Maka jika bagian terendah kepala sudah mencapai spina iskhiadika atau lebih rendah, berarti ukuran terbesar kepala sudah melewati pintu atas panggul.

J. Ukuran – ukuran panggul

Ukuran-ukuran luar tak dapat dipergunakan untuk penilaian,apakah persalinan dapat berlangsung secara biasa atau tidak. Walaupun begitu ukuran-ukuran luar dapat memberikan petunjuk pada kita akan kemungkinan panggul sempit.

Ukuran luar yang terpenting ialah:

  1. Distantia spinarum :

Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan (Ind. 23, Er. 26), kurang lebih 24 – 26 cm

  1. Distantia cristarum :

Jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan kira (Ind. 26, Er. 29), kurang lebih 28 – 30 cm.

  1. Conjugata externa (Baudeloque) :

Jarak antara pinggir atas symphysis dan ujung prosessus spinosus ruas tulang lumbal ke-V (Ind. 18, Er. 20), 18 cm.

  1. Ukuran lingkar panggul :

Dari pinggir atas symphysis ke pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan trochanter major sepihak dan kembali melalui tempat – tempat yang sama di pihak yang lain (Ind. 80, Er. 90), kurang lebih 10,5 cm.

Ukuran dalam panggul :

Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis

  1. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11 cm
  2. konjugata transversa 12-13 cm
  3. konjugata obliqua 13 cm
  4. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium

K. Jenis Panggul

Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :

  1. Ginekoid : paling ideal, panggul perempuan, diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa bulat : 45%

a. Bentuk ini adalah yang khas bagi wanita.

b. Diameter sagittalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter sagittalis anterior.

c. Batas samping segmen posterior membulat dan segmen anterior juga membulat & luas.

d. Diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan diameter antero posterior hingga bentuk p.a.p. mendekati bentuk lingkaran (bulat).

e. Dinding samping panggul lurus, spina ischiadica tidak menonjol, diameter inter spinalis 10 cm atau lebih.

f. Incisura ischiadica major bulat.

g. Sacrum sejajar dengan symphysis dengan konkavitas yang normal.

h. Arcus pubis luas.

Jenis ini ditemukan pada 45 % wanita

  1. Android : panggul pria, PAP segitiga, diameter transversa dekat dengan sacrum. segitiga : 15%

a. Diameter sagittalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagittalis anterior.

b. Batas samping segmen posterior tidak membulat dan membentuk sudut yang runcing dengan pinggir samping segmen anterior.

c. Segmen anterior sempit dan berbentuk segi tiga

d. Dinding samping panggul convergent, spina ischiadica menonjol, arcus pubis sempit.

e. Insisura ischiadica sempit dan dalam.

f. sacrum letaknya ke depan, hingga diameter antero posterior sempit pada p.a.p. maupun p.b.p.

g. bentuk sacrum lurus, kurang melengkung, sedangkan ujungnya menonjol ke depan.

h. Jenis ini ditemukan pada 15 % wanita.

  1. Antropoid : agak lonjong seperti telur, diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa.

a. Diameter antero posterior dari p.a.p. lebih besar dari diameter transversa hingga bentuk p.a.p. lonjong ke depan

b. Bentuk segmen anterior sempit dan runcing

c. Incisura ischiadica major luas.

d. Dinding samping convergent, sacrum letaknya agak ke belakang, hingga ukuran antero posterior besar pada semua bidang panggul.

e. Sacrum biasanya mempunyai 6 ruas, hingga panggul anthropoid lebih dalam dari panggul-panggul lain.

f. Jenis ini ditemukan pada 35 % wanita.

  1. Platipeloid : picak, diameter transversa lebih besar daripada diameter anteroposterior, menyempit arah muka belakang : 5%

a. Bentuk ini sebetulnya panggul ginecoid yang picak, diameter antero posterior kecil, diameter transversa biasa

b. Segmen anterior lebar

c. Sacrum melengkung

d. Incisura ischiadica lebar

e. Jenis ini ditemukan pada 5 % wanita

Gynecoid

Android

_Pic14

Platipeloid

Antropoid

_Pic14

L. Perbedaan bentuk panggul pria dan wanita

  1. Pada wanita, dinding pelvis spurium dangkal, SIAS menghadap ke ventral. Pada pria, dinding pelvis spurium tajam / curam, SIAS menghadap ke medial.
  2. Pada wanita, apertura pelvis superior berbentuk oval. Pada pria, apertura pelvis superior berbentuk heart-shaped, lengkung, dengan promontorium os sacrum menonjol ke anterior.
  3. Pada wanita, pelvis verum merupakan segmen pendek suatu kerucut panjang. Pada pria, pelvis verum merupakan segmen panjang suatu kerucut pendek.
  4. Pada wanita, ukuran-ukuran diameter rongga panggul lebih besar (perbedaan sampai sebesar 0.5-1.5 cm) dibandingkan ukuran-ukuran diameter rongga panggul pria.
  5. Pada wanita, apertura pelvis inferior berbentuk bundar, diameter lebih besar. Pada pria, apertura pelvis inferior berbentuk lonjong dan kecil.
  6. Pada wanita, angulus subpubicus adalah sudut lebar / besar. Pada pria, angulus subpubicus merupakan sudut tajam / kecil.

M. Sumbu Panggul

Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)

Bidang-bidang :

  1. Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas symphisis dan promontorium
  2. Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah symphisis.
  3. Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan dan kiri.
  4. Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccyges

Bagian Lunak Panggul

Terdiri atas otot, ligamentum dan fascia, yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan menutupi panggul sebelah bawah (dasar panggul)

  1. Lapisan luar.

a. M.sfingter ani ekternus, yang mengelilingi anus.

b. Bulbokavernosus, yang mengelilingi vulva.

c. M. Transversus parinea suferfisialis.

  1. Lapisan tengah

a. Transversus parinea profundus.

b. M. Stingfer uretra.

  1. Lapisan dalam (diafragma pelvis)

a. Pubokoksigeus.

b. M. Iliokoksigeus.

c. M. Koksigeus.

ALAT GENETALIA EKSTERNA DAN INTERNA

A. ALAT GENETALIA EKSTERNA

Disebut vulva yaitu berntuk lonjong dengan ukuran panjang dari muka ke belakang . meliputi

1. Mons Veneris Pubis

2. Labia majora dan labia minora

3. Clitoris

4. Vestibulum

5. Hymen

6. Uretra

7. Kelenjar bartholini dan skene

vagina-anatomy

1. Mon veneris pubis

Suatu bantalan jaringan lemak yang ditutupi oleh kulit, yang terletak di atas symphysis pubis. Setelah pubertas akan ditum­buhi rambut (pubes). Mons pubis banyak mengandung kelenjar sebacea (minyak). Karena adanya bantalan lemak bagian ini sangat berperan dalam hubungan seksual dan dapat melindungi simfisis pubis saat coitus dari trauma. Dengan meningkatnya usia, lemak bawah kulit berkurang termasuk dibagian mons pubis., selain itu rambut pubis pun akan menjadi tipis.

2. Labia majora dan labia minora

Labia majora

Dua lipatan membulat besar jaringan lemak yang tertutup oleh kulit yang bertemu di depan pada mons pubis. Pada saat kedua labia majora berjalan ke belakang ke arah anus, kedua labia men­jadi lebih datar dan menuju ke depan corpus perinealis. Bagian akhir ligamentum terus berinsersi pada jaringan lemak ini. Permu­kaan sebelah dalam labia majora halus dan mengandung banyak kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebacea), sedangkan permukaan luarnya setelah pubertas akan tertutup oleh rambut.

Labia minora

Dua lipatan kulit yang berwarna merah muda yang lebih kecil terletak memanjang di bagian dalam labia majora. Kedua labia minora ini halus, tidak tertutup oleh rambut, tetapi mengandung sejumlah glandula sudorifera dan glandula sebacea. Daerah yang ditutupi oleh kedua labia minora ini disebut vestibulum. Masing­ – masing labium minus terbagi menjadi dua lipatan di bagian anterior. Lipatan bagian atas mengelilingi klitoris dan bertemu untuk membentuk prepusium. Dua lipatan bagian bawah melekat pada permukaan bawah klitoris dan disebut frenulum. Di bagian posterior kedua labia minora bertemu untuk membentuk lipatan tipis yang disebut fossa vestibuli vaginae (fourchette), yang dapat mengalami robekan pada terjadinya robekan perineum derajat satu selama melahirkan.

3. Klitoris (kelentit)

merupakan struktur kecil, sangat sensitif (peka) dan erektil yang terletak di dalam lipatan preputium dan frenulum. Seperti telah diterangkan di depan, klitoris terdiri dari dua korpus, yaitu corpora cavernosa yang terletak berdampingan satu sama lain dan memanjang ke belakang untuk melekat pada periosteum dari corpus ossis pubis. Klitoris merupakan struktur yang dapat disetarakan dengan penis pada pria, tetapi tidak seperti penis, pada klitoris tidak terdapat urethra.

4. Vestibulum

Untuk memeriksa vestibulum, maka kedua lipatan labia minora harus dipisahkan (dibuka) agar vestibulum tampak. Terdapat enam muara pada vestibulum.

a. Meatus uretrae dikenal sebagai ostium urethra externum, dan muara ini terletak 2,5 cm dibawah klitoris,

b. Dua duktus skene yang berjalan sejajar dengan urethra sepanjang kira-kira 6 cm, dan kemudian bermuara pada kedua sisi ostium urethra externum.

c. Ostium vaginae juga disebut sebagai introitus vaginae, dan ini menempati dua pertiga bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo intacta) ostium vaginae ini ditutupi oleh hymen, yaitu suatu membran (selaput) berlubang-lubang yang dapat dilewati darah menstruasi. Hymen akan robek pada saat koitus (hubungan seks) dan laserasi lebih lanjut terjadi pada saat melahirkan, dan sisa robekan tersebut dikenal sebagai caruncula myrtiformis atau curuncula hymenalis.

d. Dua duktus dan glandula

Glandula bartholini ini terletak di kedua sisi vagina, berada pada ligamentum triangulare bentuk dan besar kelenjar ini sebanding dengan kacang kapri, dan terdiri atas glandula racemosa dan mensekresi mucus. Duktusnya merupakan muara kelenjar tersebut, dan bermuara di luar hymen sehingga sekresi kelenjar tersebut akan mempertahankan genetalia eksterna tetap lembab.

5. Hymen

Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat berbagai jenis lubang hymen: annular – cribiformis – septum – imperforatus. Sisa-sisa himen pada multipara disebut sebagai caruncula Myritiformis. Hymen mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dari yang semi lunar (bulan sabit), sampai yang berlubang-lubang atau yang ada pemisahnya (septum), konsistensinya pun berbeda-beda dari yang kaku sampai yang lunak sekali. Hiatus hymenalis (lubang selaput dara) berukuran dari yang seujung jari sampai yang mudah dilalui oleh dua jari. Pengetahuan tentang bentuk hymen menjadi penting bila dihadapkan pada kasus-kasus perkosaan. Hymen fimbriata sering dikacaukan dengan hymen yang sudah robek. Biasanya hymen robek setelah coitus, meskipun bisa juga karena keadaan tertentu.

Umumnya bila hymen robek saat coitus maka robekan terjadi pada tempat jam 5 dan jam 7 dan sampai dasar selaput dara itu. Bila telah melahirkan hymen hanya tinggal sisa-sisa saja sebagai karunkula mirtiformis (kurunkula hymenalis). Hymen yang tidak berlubang atau tertutup sama sekali disebut hymen imperforate atau hymen ocdisivum.

D:\ALBUM TITIK\Anatomi Kelamin\selaput dara.jpg

6. Urethra

Letak : urethra meninggalkan ostium urethra internum pada apex urerthrovesical. Urethra memanjang dari ostium pada apex trigonum ke ostium urethra eksternum yang bermuara ke dalam vestibulum vaginae. Bagian inferior urethra terkubur dalam dinding anterior vagina, sedangkan separo bagian atasnya terpisah dari vagina oleh jaringan pengikat.

Bentuk urethra wanita berbentuk seperti huruf S dan berupa pipa dengan lubang keluar berupa beberapa crypta buntu. Crypta tersebut merupakan sisa-sisa kelenjar prostat (glandula prostatae) embrional. Muara yang paling rendah letaknya, yaitu ductus skene tidak buntu, tetapi membelok ke bawah dan bermuara pada kedua sisi ostium urethra pada vestibulum.

Ukuran : urethra wanita jauh lebih pendek dibandingkan dengan urethra pria. Panjangnya 4 cm, tetapi dapat sangat memanjang. Diameter lubangnya ada 6 mm, tetapi lubang ini dapat dilebarkan dengan mudah menggunakan kateter urinarius.

7. Kelenjar bartholini dan skene

Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan secret mucus terutama pada waktu coitus.

8. Perineum

Perineum merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit, yang membentang antara komisura posterior dan anus. Panjangnya rata-rata 4 cm. Perineum dibentuk oleh diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis. Diafragma pelvis terdiri atas muskulus levator ani dan muskulus koksigeus dan fasia yang menutupinya. Diafragma urogenitalis terletak disebelah luar diafragma pelvis, antara tuberkulum iskhiadikum dan simfisis pubis. Perineum terdiri atas muskulus transversus perinei profunda, muskulus sfingter uretrae dan fasia yang menutupinya.

B. ALAT GENETALIA INTERNA

D:\ALBUM TITIK\Anatomi Kelamin\vulva 2.jpg

1. Vagina.

Vagina adalah suatu saluran berbentuk pipaa atau tabung yang merupakan suatu lorong yang melengkung ke depan dan terdiri atas muskulo membranosa yang menghubungkan antara vulva sampai uterus. Panjang vagina pada dinding depan sekitar 6 -7 cm, dan lebih pendek dari dinding belakang, sedang pada dinding posterior/belakang panjangnya kira-kira 7-10 cm.

Fungsi vagina adalah sebagai

a) Saluran keluar uterus.

b) Alat senggama.

c) Jalan lahir.

Dua per tiga bagian vagina sebelah atas merupakan bagian yang berasal dari duktus mulleri, sedangkan sepertiga bagian bawah berasal dari sinus urogenitalis. Pada puncak vagina ini menonjol leher rahim yang disebut porsio uteri. Puncak vagina disebut fornises (forniks), yang terdiri dari forniks anterior, forniks lateral kanan dan kiri, dan forniks posterior. Kepentingannya yaitu bahwa dari forniks posterior inilah pemeriksaan dalam. (vaginal examination atau bimanual examination) dilakukan. Fornik posterior disebut juga reseptakulum seminis, karena disinilah semen tertarnpung pada saat bersenggama. Pungsi kavum douglasi juga.melalui forniks posterior. Forniks lateral biasanya dipakai untuk pemeriksaan sitologi vagina. (Siswosudarmo, 1990 hal:5).

Epitel vagina cukup banyak mengandung pembuluh darah dan glikogen, tetapi tidak berisi kelenjar. Glikogen oleh kuman. Doderline diubah menjadi asam laktat, sehingga pH vagina berkisar antara 4 - 5, menyebabkan cairan sedikit asam. Cairan ini berasal dari traktus genetalis atas atau bawah.

Insidens infeksi vagina akan meningkat apabila pH naik di atas 5. Cairan yang terus mengalir dari vagina ini mempertahankan kebersihan relatif vagina. Oleh karena itu, penyemprotan cairan ke vagina dalam lingkungan normal tidak diperlukan atau tidak dianjurkan. Untuk pemeriksaan Pap smear diambil apusan mukosa vagina dari forniks posterior vagina dan merupakan kerokan sambungan squamo kolumnar serviks.Vagina relatif tidak sensitif karena hanya mengandung akhiran-akhiran saraf bebas.

Menurut Herbst, dkk., daerah G (G-Spot) ialah daerah didinding vagina anterior di bawah uretra yang didefirlisikan oleh Graefenberg sebagai bagian yang analog dengan kelenjar prostat pria. Selama bangkitan seksual, daerah G dapat distimulasi sampai timbul orgasme yang disertai ejakulasi cairan yang sifatnya sama dengan cairan prostat ke dalam uretra (Bobak, dkk, 2004, hal: 39).

2. Uterus

Uterus terletak di panggul kecil, sebelah depan dibatasi oleh kandung kencing dan disebelah belakang oleh rektum. Bentuk uterus seperti buah Advokat atau buah peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang. Dua lembar peritoneum menutupi bagian ini, bagian kanan dan kirinya bersatu membentuk ligamentum latum. Lipatan peritoneum disebelah depan longgar, yang disebut plika vesikouterina, kavum douglas merupakan kantong terletak disebelah belakang'lipatan peritoneum antara uterus dan rektum. Di sebelah lateral ia berhubungan dengan struktur-struktur yang ada didalam ligamentum latum yaitu :

a. Tuba fallopi

b. Ligamenturn rotundum.

c. Ligamentum ovarii propniufn.

d. Arteri dan vena

Di sebelah lateral terdapat ureter yang berjalan sejajar serviks dengan dengan jarak 8 - 12 mm, untuk kemudian menyilang arteri uterina dari sebelah , belakang bawah, kira-kira 1,5 cm dari forniks lateralis, berjalan ke tengah masuk vesika urinaria.

Uterus terdiri dua bagian utama, yaitu serviks dan korpus. Hubungan antara cavum uteri dan canalis servikalis disebut ostium uteri internum,sedangkan muara canalis sevikalis dalam vagina disebut ostium utreri eksternum. Bagian serviks antara ostium uteri internum anatomikum dan ostium uteri hystoligicum disebut ithmus uteri. Bagian tersebut melebar selama kehamilan dan disebut segmen bawah rahim.

Korpus uteri biasanya membentuk sudut kedepan terhadap serviks. Keadaan ini disebut antefleksi. Bisa juga posisi uterus retrofleksi atau lurus. Posisi ini dipengaruhi oleh isi kandung kecing dan retum pada orang dewasa yang belum pernah melahirkan, besar uterus kira-kira setelur ayam panjang 7 - 8 cm dan lebar 4 - 5 cm.

Serviks terbenam dalam jaringan yang disebut parametrium, yang hanyak mengandung otot polos. Bagian serviks yang menonjol kedalam puncak vagina disebut posio vaginalis atau disingkat portio. Uterus difiksasi didalam rongga pelvis minor atau panggul kecil oleh :

a. Ligamentum kardinale sinistrum et dekstrum

Merupakan ligamentum yang mengandung otot polos yang merupakan refleksi fasia endopelvika dan tersusun longitudinal, berasal dari serviks dan vagina, membentang dari serviks ke dinding lateral panggul dan merupakan penggantung/fiksasi uterus yang utama (terletak dikiri dan kanan dari serviks setiggi ostium uteri internum ke dinding panggul, menghalangi pergerakan kekiri atau kekanan).

b. Ligamentum sakrouterinum sinistrum et dekstrum

Merupakan refleksi fasia endopelvika yang ditutupi peritoneum viserale dan juga mengandung serabut-serabut otot polos didalamnya banyak serabut-serabut saraf yang bersatu dengan periosteum vertebra - sakralis IV. Ia berjalan dari serviks uteri, ke belakang lateral. Fungsi ligamentum ini ini adalah menarik itmus dan serviks ke belakang, sehingga ikut mempertahankan posisi antefleksi.

c. Ligamentum rotundum

Berpangkal pada korpus uteri tepat di bawah ligamentum ovarii propriu. Ia berjalan ke lateral bawah, masuk kedalam kanalis inguinalis bersama-sama n.ilioinguimhs dan n.labialis. Serabut-serabutnya berakhir dalam jaringan ikat labia mayora. Fungsi menjaga uterus dalam posisi antefleksi. Secara ontogenetis identik dengan gubernakulum testis. Pada waktu kehamilan mengalami hipertropi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.

d. Ligamentum Latum

Adalah dua lembar peritoneum yang saling melekat. Di dalamnya berjalan arteri, versa, saraf, dan limfe. Sebagai alat penggantung, fungsinya hanya minimal.

e. Ligamentum infundibulopelvikum

Dua buah kiri kanan dari infundibulum ovarium ke dinding panggul. Ligamentum ini menggantung uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium.

f. Ligamentum vesiko uterine

Ligamntum yang berjalan dari uterus ke kandung kencing.

Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan :

1). Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uterus bagian luar.

2). Myometrium (lapisan otot)

Merupakan lapisan yang paling tebal terdirl dari otot-otot polos yang disusun sedemikian rupa sehingga mendorong isinya keluar pada persalinan diantara serabut-serabut otot terdapat pembuluh darah, pembuluh limfa dan urat saraf.

3). Endometrium

Merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang membatasi cavum uetri. Pada endometrium didapati lubang-lubang kecil merupakan muara-muara dari saluran-saluran kelenjar uterus yang dapat menghasilkan sekret alkalis yang membasahi cavum uteri. Epithel endometrium berbentuk silindris. Tebal susunanya dan faal berubah secara siklus karena dipengaruhi hormon-hormon ovarium. Dalam kehamilan ovarium berubah menjadi desidua.

Tiga fungsi uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan endometrium, kehamilan dan persalinan.

3. Tuba uterine

Tuba uterina keluar dari korpus uteri, terdapat pada tepi atas ligamentum Latum, berjalan kearah lateral, mulai dari kornu uteri kanan dan kiri. Panjang 8 -14 cm dengan diameter kira-kira 0,6 cm. Terdiri atas:

a. Pars intertisialis (intra murraris), yang terletak didalam uterus (myometriurn) merupakan bagian tuba yang berjalan pada dinding uterus mulai dari ostium interna tubae.

b. Pars Ithmica bagian tuba setelah keluar dinding uterus, merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.

c. Pars Ampularis bagian tuba antara pars isthmica dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S. Ampula membangun segmen distal dan segmen.tengah tuba. Sperma dan ovum bersatu dan fertilisasi terjadi di ampula.

d. Pars Infunclibulum, merupakan bagian. yang paling distal, dilengkapi dengan fibria /umbai-umbai dibagian ujungnya, sedang lubangnya disebut ostium abdominalistubae. Firnbriae menjadi bengkak dan hampir erektil saat ovulasi.

Tuba ditutupi seluruhnya oleh peritoneum (mesosalping) Otot-otot pada tuba selalu kontraksi secara rutin. Kecepatan kontraksi paling tinggi pada saat ovulasi dan paling rendah pada saat hamil. Fimbria dapat mencapai ovarium melalui kontraksi otot polos yang ada didalamnya bila ukurannya terlalu panjang. Selain itu hormon estrogen dan progtaglandin diketahui juga memepengaruhi gerakan peristaltik. Selama berada dalam tuba, sel-sel kolumnar mensekresi nutrien untuk menyokong ovum.

Secara antogenis tuba berasal dari duktus mulleri bagi tuba fimbrae pening artinya untuk menangkap telur untuk kemudian menyalurkan kedalam tuba. Bentuk infundibulum seperti anemone (binatang laut). Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viserale, yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Otot di dinding tuba terdiri atas (dari luar ke dalam) otot longitudinal dan otot sirkuler. Lebih ke dalam lagi didapatkan selaput yang berlipat-lipat dengan sel-sel yang besekresi dan bersilia yang khas, berfungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi searah cavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh rambut getar tersebut.

4. Ovarium (indung Telur)

Ovarium ada dua dikiri dan kanan uterus. Ovarium terletak di fosa ovarika yang merupakan suatu cekungan pada percabangan arteri iliaka eksterna dan arteri hipogastrika. Besar ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. Ada dua ligamentum yang menggantung ovarium yaitu : .

a. Ligamentum ovarii proprium yang menggantung ke uterus.

b. Ligamentum supensorium ovarii (infundibulopelvikum) yang menggantung ke dinding lateral panggul.

Ovarium terdiri dua bagian yaitu bagian luar (cortex) dan bagian dalam (medula). Pada cortex terdapat folikel-folikel primordial, pada cortex terdapat pembuluh darah, urat saraf dan pembuluh limpa. Secara ontognis ada tiga unsur yang membentuk jaringan ovarium, yaitu :

a. Epitel coelom (mesotelium) yang menjadi pelapis ovarium dan sel-sel folikuler (granulosa).

b. Sel-sel germinal (asal dari sel-sel endodermal priinitif dari dinding yolk-sac dekat pangkal alantois).

c. Sel-sel mesenkim lain yang menjadi sel-sel stroma dan sel teka (Siswosudarmo, 1990 hal : 10).

Fungsi utama ovarium adalah sebagai tempat pemasakaan sel-sel germinal, selain itu ovarium juga berfungsi sebagai sumber produksi hormone-hormon. Diperkirakan pada waktu lahir, di dalam ovarium wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer.

Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang­-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya akan menjadi folikel de Graff. Folikel de Graff yang matang terdiri atas:

§ ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter kira-kira 0,1 mm, yang mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleus pula;

§ stratum yang terdiri atas sel-sel granulosum, yakni sel-sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum; pada perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi cairan atau likuor follikuli

§ teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granilosum dengan sel-sel lebih kecil dari pada sel granulose

§ diluar teka interna ditemukan teka eksterna, terbentuk oleh stratum ovarium yang terdesak.